Kartu Kuning Untuk Toleransi Beragama Indonesia

Haloo sobat Goblog,
Lagi-lagi berita yang tidak baik memenuhi negara kita tercinta Indonesia raya. Berita yang paling hangat adalah penyerangan di gereja St. Lidwina yang kebetulan di kota tempatku tinggal yaitu Sleman, Yogyakarta. Kenapa harus selalu Agama yang menjadi alasan?

Gereja St. Lidwina, Sleman, Yogyakarta


Meskipun kejadian semacam ini bukan kali ini saja, tetapi secara pribadi aku sangat kecewa dan menyayangkan kejadian ini, apalagi karena terjadi di Jogja. Kota tempatku dan keluarga kecilku tinggal yang dulu aku kenal dengan keramahannya sehingga aku betah tinggal disini. Kota yang terkenal dengan kota pelajar yang heterogen, semua suku, semua ras, dan semua agama ada di kota ini dari seluruh Indonesia bahkan dunia. Kartu kuning untuk toleransi beragama Indonesia!

"Kartu kuning untuk toleransi beragama Indonesia!"

Ingin rasanya aku meniup peluit kencang dan mengacungkan kartu kuning seperti yang dilakukan ketua BEM UI, tetapi bukan buat Pak Jokowi, tapi buat seluruh rakyat Indonesia yang tidak bisa memahami keberagaman.

Kartu kuning untuk toleransi beragama Indonesia


Aku sudah terbiasa hidup ditengah-tengah keberagaman, bahkan dikeluargaku agamanya sudah beragam. Pakde-ku (kakak dari ibuku) beragama kristen, dan dulu ibuku juga kristen waktu aku masih kecil. Setelah dewasa baru aku memutuskan untuk menjadi muslim. Tidak berhenti disitu saja, saat aku SMK, aku sekolah di sekolah katholik yang jelas murid muslimnya tidak lebih dari 10%. Lalu aku kuliah di Universitas katholik di Jogja. Selama masa menjadi mahasiswa di Jogja, banyak dari teman-temanku yang beragama non muslim selain Kristen dan katholik, banyak yang Hindu dari Bali, dan teman-teman Budha dari Sumatra.

Bahkan waktu aku kuliah, ada mata kuliah Agama yang isinya mengajarkan pengetahuan umum tentang masing-masing agama yang tujuannya adalah tidak lain agar para mahasiswa tahu dan menerapkan toleransi beragama. Ada setidaknya 4 dosen untuk mata kuliah tersebut yang mewakili masing-masing agama untuk memberikan kuliah wawasan tentang agama secara umum. Jadi aku masih heran kenapa ada orang-orang yang bisa melakukan hal-hal buruk terhadap umat agama lain? Bukankah semua agama mengajarkan kebaikan dan kedamaian?

Banyak kejadian tragis belakangan, mulai dari pembunuhan ustad, penganiayaan santri, pengusiran Biksu dan kali ini penyerangan jemaah gereja St. Lidwina. Penyerangan dilakukan oleh orang yang bernama Suliyono yang masuk ke gereja dan melakukan penyerangan membabi buta kepada para jemaah gereja 11 Februari 2018. Yang membuat aku lebih miris lagi, bahwa ternyata menurut info pelaku ini berstatus Mahasiswa! Penyerangan ini memakan 4 korban yaitu 3 orang jemaah dan seorang Romo yang dirawat di RS Panti Rapih Yogyakarta.

Berikut adalah video tentang kejadian terkait:



Sobat Goblog, mari kita menjadi umat yang beradab. Mari memberi contoh pada generasi muda bahwa berbeda itu bukan hal buruk, bahwa berbeda itu diciptakan Tuhan agar kita bisa saling instrospeksi diri. Sebenarnya, sebaik-baiknya cara berdakwah adalah dengan memperlihatkan dan mengenalkan kebaikan dan kedamaian agama.

Semoga tulisan ini bermanfaat...









Comments