Hemat vs Pelit

Pernah mengalami nggak? saat kamu berniat berhemat, tetapi malah di katain pelit.
Atau justru kamu pernah melihat seseorang yang mungkin teman kamu yang dia bilang sedang berhemat, tetapi dia tetap hidup 'mewah' (menurutmu) bisa nongkrong di cafe dan tetap pergi ke XXI.



Oke sobat goblog kali ini kita akan bahas tentang hemat dan pelit dari sudut pandangku, jadi ini pendapat pribadi ya kalian boleh setuju boleh tidak. Kalau nanti kalian punya pendapat sendiri silahkan tuliskan di kolom komentar dibawah.

Kita cek dulu dari sudut pandang bahasa, aku pakai kbbi.web.id untuk melihat definisi tentang dua kata ini.

Kata kunci yang banyak muncul pada definisi hemat adalah hati-hati dan cermat dalam menggunakan sesuatu (atau kasus umumnya adalah uang). Sekarang kita lihat definisi pelit menurut kbbi.web.id.


Kata pelit lebih bermakna negatif yaitu kikir yaitu tidak suka memberi.

Jadi selama ini kita hemat atau pelit?
Pertanyaan yang bagus hehehe...
Memang dulu secara pribadi aku juga merasa susah membedakan dua kata ini dalam kehidupanku sehari-hari. Coba tinggalkan perasaan yang emosional sebentar lalu kita coba untuk obyektif dan mengingat bagian dari kita yang kita sebut hemat. Apakah itu benar-benar berhemat atau malah justru adalah sifat pelit yang kita tunjukkan?

Masih tetap sulit membedakan?
Oke mari menggunakan indikator yang biasa aku pakai, apakah kita masuk kategori hemat atau pelit. Setidaknya ada dua indikator yang biasa aku pakai, agar terhindar dari perilaku pelit :p

1. Tidak mengurangi kualitas
Indikator pertama adalah tidak mengurangi kualitas. Jika dalam perilaku berhemat sobat-sobat goblog ini mengorbankan kualitas maka menurutku sudah bisa dipastikan sobat-sobat mengarah ke pelit dan bukan hemat. Jadi seharusnya yang namanya berhemat itu tanpa mengurasi kualitasnya. Kita menggunakan kata kunci definisi hemat yaitu berhati-hati tetapi tanpa mengurangi kulitas.
Contoh 1:
Biasanya kita makan sekeluarga masing-masing anggota makan satu porsi sayur.
Berhemat: 
Biasanya kita beli sayur sekarang kita tanam sendiri dan masak sendiri, dan setiap anggota tetap makan sayur dengan kualitas dan porsi yang sama.
Pelit:
Setiap anggota keluarga yang biasanya makan satu porsi/anggota dikurangi menjadi satu porsi untuk semua keluarga.

Contoh 2:
Biasanya makan siang saat bekerja jajan di warung dengan lauk sayur dan ayam.
hemat:
Bawa bekal dari rumah makan siang dengan sayur dan ayam atau yang lebih baik.
Pelit:
Tidak makan siang atau makan siang dengan krupuk :p

2. Tidak menimbulkan dampak negatif
Indikator kedua adalah hemat tidak menimbulkan dampak negatif baik terhadap diri sendiri maupun orang lain dan bahkan mungkin kehidupan sosial. Jadi perilaku hemat yang benar adalah tidak ada efek samping negatif.
Contoh 1:
Biasanya kita pergi kerja atau kuliah menggunakan mobil
Hemat:
Kita pergi menggunakan sepeda motor yang lebih hemat bahan bakar.
Pelit:
Kita nebeng teman
dampak negatifnya adalah kita merepotkan orang lain.

Contoh 2:
Biasanya kita merokok rokok mahal
Hemat:
Ganti rokok yang lebih murah atau kurangi frekuensi merokoknya
Pelit:
Minta rokok teman
Dampak negatifnya kalau sobat keseringan minta lama-lama bisa digampar ama teman-teman sobat, jadi hati-hati ya hehehe...

Kesimpulan:
Mari kita biasakan untuk hidup hemat dan sederhana, tetapi jangan pelit :)

Semoga sedikit tulisan ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Let's make things better!



Comments