Ibu Rumah Tangga (IRT)

hola sobat Goblog, hoammmmm....sudah lama tidak corat-coret blog.
Beberapa hari terakhir ini di sosmed banyak yang posting, share, dan membicarakan tentang IRT alias Ibu rumah tangga. Sepertinya para IRT ini pada mulai bimbang dengan jati dirinya hehehe...


Memang di zaman now ini akses pendidikan masyarakat kita sudah luas sehingga semakin banyak lulusan sarjana bahkan magister di Indonesia. Jumlah masyarakat berpendidikan tinggi semakin banyak baik pria maupun wanita yang pada akhirnya setelah lulus mereka akan bekerja dan berkeluarga. Dilema yang sering muncul adalah pada para wanita setelah mereka berkeluarga dan menjadi Ibu alias sudah mempunyai anak. Tentu saja mereka punya pilihan bebas sebebas-bebasnya antara mau menjadi IRT atau mau bekerja, tetapi namanya masyarakat ya pasti ada aja yang hobinya nyinyir hehehe...

Apalagi di zaman now ini, zaman yang semuanya sudah terkoneksi dengan yang namanya internet. Ini yang disebut nyinyir yang didukung oleh teknologi hehehe... Sehingga nyinyir berteknologi ini bisa menjadi senjata mematikan di era milenial.

Sehebat apapun anda terutama anda yang IRT tidak akan pernah bisa mengelak dari serangan nyinyir berteknologi ini. Ada dua serangan yang umum di lakukan untuk para IRT:



1. Udah sekolah tinggi kok cuma jadi IRT
Nyinyiran pertama menyerang ibu-ibu muda yang punya ijazah tinggi tetapi memilih menjadi IRT. Ngomong-ngomong istri saya juga termasuk yang ini, punya ijazah magister tetapi menjadi IRT dirumah. Serangannya biasanya akan menyalahkan statusnya yang lulus dari perguruan tinggi karena sudah menghabiskan banyak biaya tetapi di anggap tidak dipakai. Si tukang nyinyir biasanya tidak punya cukup wawasan bahwa IRT juga perlu punya pendidikan yang baik karena IRT lah guru pertama bagi anak-anak.



Buat sobat-sobat yang saat ini punya pendidikan bagus tetapi menjadi IRT, berbahagialah karena kalian pahlawan pertama yang mendidik generasi kita. Kalau guru-guru pertama generasi kita punya pendidikan bagus maka akan tumbuh anak-anak yang berpendidikan bagus juga.

Sebenarnya kalau mau, sobat-sobat tidak perlu mendengarkan nyinyiran macam ini. Tetapi jika kalian tidak tahan dan galau tingkat dewa antara mau terus menjadi IRT atau goyah karena nyinyiran dan ingin bekerja, kalian bisa kok melakukan itu. Caranya?

Oke aku ingatkan satu hal, bahwa bekerja kan tidak harus konvensional. Di zaman yang serba online seperti sekarang maka ada banyak hal yang bisa sobat-sobat lakukan tanpa mengurangi ataupun meninggalkan kewajiban kalian sebagai IRT. Kalian bisa nulis, nge-blog, ngevlog, dan mungkin berbisnis online lainnya. Saat ini profesi-profesi semacam itu punya penghasilan yang tinggi dan jangan di pandang sebelah mata. Sudah banyak contoh penulis hebat, bloger hebat, dan youtuber hebat. Jadi ga perlu galau lagi kan??!!!

2. IRT kok malah kerja ga kasian ama anak dan suaminya
Nyinyiranyang kedua ini kebalikannya yang pertama, serangan ini justru ditujukan ke IRT yang bekerja (biasanya bekerja di profesi-profesi konvensional) yang harus meninggalkan rumah. Serangannya biasanya langsung menuju ke fungsi dasar ibu seperti menjaga anak dan melayani suami. Jadi bagi IRT yang bekerja biasanya akan galau berat kalau sudah disangkutin tentang anak.



Buat sobat-sobat IRT yang bekerja untuk membantu menambah pundi-pundi pemasukan keluarga jangan berkecil hati. Kalian sudah melalukan sesuatu yang benar kok. Tidak ada yang salah IRT bekerja dengan tujuan untuk membantu keuangan keluarga agar anak-anaknya bisa mendapatkan fasilitas seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan yang lebih baik. Kalian adalah wanita-wanita tangguh!

Sebenarnya tidak ada yang salah antara sarjana yang menjadi IRT ataupun IRT yang bekerja. Dua-duanya menjalankan tugas demi keluarga, yang salah adalah orang-orang yang nyinyir karena hal tersebut. Mulai sekarang kurangi mendengarkan nyinyiran orang terutama di sosmed dan fokus saja pada kontribusi sobat-sobat IRT pada keluarga. Selama semua orang di keluarga anda selalu tersenyum bahagia maka tidak ada alasan untuk anda galau dan mulai menyalahkan diri sendiri :)

Semangat untuk IRT di seluruh Indonesia! Jasamu tiada tara hehehe...

Comments