Ziarah Kubur Orang Jawa

Haloo sobat goblog, adakah diantara kalian yang belum pernah berziarah ke makam?
Seharusnya sudah dunk ya, anakku aja yang umurnya 1,5 tahun udah sering ikut berziarah. Ziarah kubur atau ziarah ke makam sepertinya dilakukan di semua daerah.

Sebelum lanjut membaca dibawah ini aku sharing saat aku dan keluarga berziarah sebelum Ramadhan, tonton sampai akhir ya! Jangan diskip, hehehe....


Untuk daerahku di Jawa biasanya ada waktu-waktu tertentu yang hampir setiap orang berziarah ke makam. Salah satunya adalah saat sebelum bulan Ramadhan tiba biasanya orang-orang di Jawa akan berziarah ke makam keluarganya. Mendoakan, membersihkan makam, dan menaburkan bunga juga ada juga yang membakar dupa di makam sebagai pengharum.

sumber: http://www.nu.or.id

Bagaimana hukum berziarah kubur?
Kebetulan saya muslim, kalau di dalam Islam berziarah ke makam itu perbolehkan. Bahkan kita bisa berziarah kapan saja tidak hanya sebelum ramadhan. Di Jawa biasa ziarah sebelum Ramadhan ya karena kebiasaan yang mungkin sudah menjadi budaya bahwa orang-orang Jawa biasanya ziarah ke makam sebelum Ramadhan.

Menurut beberapa sumber ziarah bersifat sunah untuk para laki-laki sebagaimana yang Allah Ta’ala syariatkan berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Berziarah kuburlah, sesungguhnya hal itu akan mengingatkan kalian terhadap akhirat.” (HR. Muslim).

Bagaimana tentang manabur bunga di makam?
Jawabannya di Islam boleh. Menurut sumber yang aku baca (www.nu.or.id) setelah mayat dikuburkan lalu ditaburkan bunga di atasnya. Bunga tadi disiram air agar tidak cepat layu, hal itu bukan ditujukan untuk sesuatu yang berbau mistik. Bunga-bunga itu akan bertasbih kepada Allah dan dapat meringankan beban yang dikuburkan karena bacaan tasbihnya.

Hal ini senafas dengan ayat Al-Qur'an QS At-Taghabun ayat 1 yang artinya:
"Bahwa Semua makhluk, termasuk hewan dan tumbuhan, bertasbih kepada Allah SWT "

Lalu bagaimana dengan membakar kemenyan atau dupa?
Dalam Islam itu juga boleh dan dianjurkan asalkan alasannya adalah sebagai pengharum ruangan. Berikut penjelasan Ustad Abdul Somad mengenai membakar kemenyan dan dupa.


Itu tadi sedikit sharing mengenai ziarah kubur, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Let's make things better!

Comments